Senin, 15 Desember 2014

Rancangan Program CSR untuk PT Indonesia AirAsia

Yaaa.. setelah selama 1 semester belajar mengenai CSR di Universitas Pembangunan Jaya, sebagai tugas akhir dari mata kuliah ini mahasiswa ditugaskan untuk membuat rancangan program CSR untuk salah satu perusahaan yang ada di Indonesia. Saya kebetulan bekerja sama dengan teman saya, dan memilih merancang program CSR untuk perusahaan AirAsia Indonesia.


AirAsia (QZ/ IAA) adalah maskapai bertarif rendah atau Low-Cos Carrier (LCC). Maskapai asal Malaysia ini adalah Full-LCC pertama di Indonesia, dengan karakteristik utama sebagai berikut: fasilitas tambahan (add-on) seperti bagasi check-in, makanan dan pemilihan tempat duduk yang belum termasuk di dalam tarif tiket pesawat namun dapat dipesan ekstra saat booking online. Hal ini bertujuan untuk menjaga tarif tiket tetap terjangkau oleh khalayak umum. AirAsia memiliki tagline "Now Everyone Can Fly". Sesuai dengan tagline yang dimiliki oleh AirAsia, saya mencoba merancang program CSR yang diberi nama "AirAsia Ngajak Mudik"

Deskripsi umum dari program AirAsia Ngajak Mudik adalah AirAsia memberikan 5.000 tiket gratis untuk orang-orang yang tidak mampu (masyarakat menengah ke bawah) yang ingin mudik, namun tidak memiliki biaya. Rute penerbangan akan sesuai dengan rute lokal yang dimiliki oleh AirAsia Indonesia. Dalam penerbangan menuju rute-rute tujuan  akan didesain sesuai dengan ciri khas daerah tersebut. Seperti aircrew akan menggunakan pakaian adat daerah tujuan, berbahasa menggunakan logat daerah tujuan, menyediakan makanan dan minuman khas daerah tujuan serta memasang lagu-lagu daerah tujuan selama perjalanan berlangsung.

Secara umum program ini bukan hanya dapat membantu dari segi ekonomi saja, namun memiliki unsur kebudayaan yang sangat kental. Tujuan program ini adalah untuk membantu masyarakat yang ingin menemui keluarganya disaat mudik, namun tidak memiliki cukup biaya. Selain itu program ini juga dapat membantu pemerintah dalam meminimalisir kemacetan arus mudik dijalur darat, mengingat jalur darat sebagai tingkat kemacetan tertinggi saat mudik tiba.

Ps: untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang program yang telah saya dan teman saya buat dapat menghubungi langsung ke email arsheillalevana22@gmail.com atau nesyadwr@gmail.com (paper and powerpoint are ready for the detail)

Senin, 24 November 2014

Stake Holder Theory



What is stake holder and who are your stake holders?. Sepertinya pertanyaan tersebut sangan penting terhadap jalannya sebuah perusahaan. Yaa.. jawabannya dalam artikel ini..

Stake holder adalah individu-individu dan kelompok-kelompok yang memiliki legitimasi untuk menuntut kepada organisasi agar bisa berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, karena mereka dipengaruhi oleh praktik, kebijakan, dan tindakan organisasi. Korporat memiliki hubungan yang aktif dan pasif dengan stake holder. Hubungan tersebut bersifat dinamis, dan hubungan diatur dengan kontrak. Baik kontrak secara tertulis, maupun kontrak secara tidak tertulis. Adapun stake holder sebuah perusahaan meliputi, customer, supplier, komuniti, tenaga kerja, dan lingkungan alam. (Ardianto & Machfudz, 2011)

Menurut Thomas & Andrew dalam Ardianto & Machfudz (2011, p, 75)
Asumsi stake holder theory:
Perusahaan memiliki hubungan dengan banyak kelompok-kelompok konstituen (stake holder) yang memengaruhi dan dipengaruhi oleh keputusan perusahaan. Teori ini ditekankan pada sifat alami hubungan dalam proses dan keluaran bagi perusahaan dan stake holder-nya. Kepentingan semua legitimasi stake holder memiliki nilai secara hakiki, dan tidak membentuk kepentingan yang didominasi satu sama lain. Teori ini memokuskan pada pengambilan keputusan manajerial.

Dari penjelasan-penjelasan tersebut terlihat bahwa stake holder memiliki pengaruh yang besar terhadap jalannya sebuah perusahaan. Korporat harus memerhatikan para stake holder-nya dengan baik. Keuntungan jika sebuah perusahaan memiliki hubungan yang baik dengan stake holdernya dapat dilihat secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung perusahaan dapat bekerja sama dengan baik dengan para stake holder, dan secara tidak langsung berdampak pada munculnya citra yang baik terhadap perusahaan. Well... pada akhirnya berujung berbicara tentang citra perusahaan. Seperti yang sudah dibahas dalam artikel sebelumnya, bahwa citra sebuah perusahaan adalah tanggung jawab besar yang harus dijalankan oleh divisi Public Relations (PR). Maka dari itu seorang PR harus pintar-pintar mengerti dan memahami para stake holder dari perusahaannya.


Refrensi:
Ardianto, E. & Machfudz, D. (2011). Efek kedermawanan pebisnis dan csr. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Rabu, 19 November 2014

Video News Realease

Universitas Pembangunan Jaya yang berada di kawasan Bintaro memiliki 10 program studi, salah satunya adalah program studi ilmu komunikasi. Berikut adalah video tentang prodi ilmu komunikasi yang ada di Universitas Pembangunan Jaya, yang dapat dilihat di link ini

Enjoy :)


Selasa, 04 November 2014

Berbagai Jenis CSR dan Contoh Programnya

Berbagai program CSR yang telah dijalankan oleh perusahan tentunya bermacam-macam jenisnya. Keragaman tersebut memiliki nilai dan tujuan tersendiri dari perusahaan yang menjalankannya. Dalam artikel ini saya ingin menulis tentang 3 dari 6 jenis CSR menurut Kotler dan Lee, selanjutnya 3 jenis lainnya akan saya cantumkan dalam artikel yang akan datang.

Cause promotion atau promosi kegiatan sosial adalah perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kegiatan sosial atau untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kegiatan sosial untuk mendukung pengumpulan dana, partisipasi dari masyarakat, atau perekrutan tenaga sukarela untuk suatu kegiatan tertentu. ( Ardianto & Machfudz, 2011)
salah satu poster program Aqua 1 untuk 10

Kita bisa melihat bentuk nyata dari program CSR berjenis cause promotion, salah satu contohnya adalah program 1 untuk 10 yang dijalankan oleh merek air mineral Aqua. Program ini berkomitmen untuk memberikan 10 liter air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan. Pada tahap pertama, Aqua telah menyediakan akses air bersih kepada lebih dari 12 ribu penerima bantuan di beberapa desa di NTT. Program tersebut dipromosikan melalui berbagai macam kegiatan, salah satunya dalam bentuk  e-commercial dan bisa dilihat di link ini. 


Cause related marketing atau pemasaran terkait dengan kegiatan sosial. Dalam kegiatan ini, perusahaan memiliki komitmen untuk menyumbangkan persentase tertentu dari penghasilannya untuk suatu kegiatan sosial berdasarkan besarnya penjualan produk. Kegiatan ini biasanya didasarkan kepada penjualan tertentu, untuk jangka waktu tertentu. ( Ardianto & Machfudz, 2011)
berfoto bersama saat school meal program oleh Blue Band
Jenis CSR ini pernah dijalankan oleh perusahaan Blue Band yang bekerja sama dengan Hypermart, dan juga Foodmart. Prihatin dengan tingkat gizi anak Indonesia yang masih sangat rendah akhirnya ketiga perusahaan tersebut membuat school meal program. Mekanisme dari program CSR ini adalah setiap pembelian produk Blue Band 200 gram maka secara otomatis konsumen menyumbangkan Rp 1.000 untuk school meal program.

Corporate social marketing atau pemasaran kemasarakatan korporat. Dalam kegiatan ini perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye untuk mengubah perilaku masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan publik, menjaga kelestarian lingkungan hidup, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. ( Ardianto & Machfudz, 2011)
pelaksanaan campaign hari cuci tangan pakai sabun sedunia oleh Dettol 
Contoh penerapan corporate social marketing di Indonesia adalah saat produk antiseptik Dettol dan Carrefour bersinergi dalam perayaan hari cuci tangan pakai sabun sedunia. Kampanye ini untuk menyebarkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan tangan agar terhindar dari penyakit-penyakit.


Refrensi:

Ardianto, E. & Machfudz, D. (2011). Efek kedermawanan pebisnis dan csr. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Amaliafitri, A. (2009). Satu untuk sepuluh aqua bikin hidup lebih berkualitas. Diunggah pada tanggal 4 November 2014, dari http://lifestyle.okezone.com/
Sutriyanto, Eko. (2010). Sumbangan konsumen blue band diserahkan. Diunggah pada tanggal 4 November 2014, dari http://www.tribunnews.com/



Senin, 03 November 2014

Teori Legimasi untuk CSR

Memahami lebih dalam tentang CSR, Ternyata terdapat beberapa teori yang bisa diterapkan dalam menjalankan program CSR. Saya tertarik untuk membahas teori legitimasi. Apakah itu teori legitimasi?

Menurut O'Donovan, dalam Ardianto dan Machfudz (2011, p.73):

"Legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat. Dengan demikian, legitimasi merupakan manfaat atau sumber daya potensial bagi perusahaan untuk bertahan hidup"

 Legitimasi gap dapat terjadi jika:


  • ada perubahan dalam kinerja perusahaan, tetapi harapan masyarakat terhadap kinerja perusahaan tidak berubah.
  • kinerja perusahaan tidak berubah, tetapi harapan masyarakat terhadap kinerja perusahaan sudah berubah
  • kinerja perusahaan dan harapan masyarakat berubah ke arah yang berbeda, atau ke arah yang sama dalam waktu yang berbeda.

(Ardianto dan Machfudz, 2011)

Adakah hubungannya  antara program CSR yang dibuat oleh sebuah perusahaan dengan teori legitimasi tersebut?. Tentu saja jawabannya adalah iya!

Masyarakat akan berharap dengan adanya perusahaan di lingkungannya dapat menciptakan suatu pembangunan untuk masyarakat sekitar. Emil dalam Ardianto dan Machfudz ( 2011, p. 40) mengingatkan:

"jangan sampai perusahaan berskala besar menjadi enclave (pulau) di tengah-tengah samudra kemiskinan, atau perusahaan tidak mampu menjadi sentral pertumbuhan ekonomi lingkungan."  
Dari sisi perusahaan, perusahaan membutuhkan legitimasi dari masyarakat agar masyarakat dapat mendukung seluruh kegiatan perusahaan dengan lancar, sehingga perusahaan dapat berkembang dengan baik.

Dengan begitu, adanya program CSR dari perusahaan dapat menjawab kebutuhan-kebutuhan dari masyarakat dan perusahaan. Dengan adanya program CSR, perusahaan dapat membantu sebuah pembangunan untuk masyarakat, sebaliknya perusahaan pun akan mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat agar kegiatan-kegiatannya berjalan dengan lancar. Legitimasi dari masyarakat akan sangat berpengaruh terhadap jalannya sebuah perusahaan, bukan hanya dalam kasus CSR tapi mencangkup hal-hal yang lebih luas.


Refrensi:
Ardianto, E. & Machfudz, D. (2011). Efek kedermawanan pebisnis dan csr. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Mengapa CSR banyak dikerjakan dalam divisi PR?

Pertanyaan dalam judul tersebut menjadi pertanyaan pertama yang ada di benak saya saat pertama kali memasuki kelas CSR di semester 5. Ya.. mengapa harus divisi PR yang umunya bertanggung jawab terhadap jalannya program-program CSR?. 


Sebelum menjawab pertanyaan di atas, saya ingin menyampaikan sebuah ungkapan dari Tanri Abeng, dalam Ardianto dan Machfudz (2011, p.39):
"Pada awalnya aktivitas CSR lebih dilandasi oleh kegiatan yang bersifat filantropi (dermawan), namun saat ini kita melihat bahwa CSR telah dijadikan sebagai salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan citra perusahaan yang akan turut memengaruhi kinerja keuangan perusahaan."
Dapat dilihat adanya kata "meningkatkan citra perusahaan" dalam ungkapan tersebut. Citra sebuah perusahaan adalah tanggung jawab besar yang harus dijalankan oleh divisi public relations. Menurut beberapa definisi yang telah kita bahas dalam artikel-artikel sebelumnya, Dapat kita simpulkan secara umum manfaat CSR adalah meningkatkan citra perusahaan, maka dari itu program-program CSR pada sebagian besar perusahaan dijalankan oleh divisi public relations.

Ya.. seperti quote yang terdapat dalam gambar di atas, public relations dapat menjadi alat yang ampuh dan jangan diremehkan. Karena jika itu dijalankan dengan benar dan hati-hati dapat membuat perbedaan besar untuk kesuksesan sebuah perusahaan.




Refrensi:
Ardianto, E. & Machfudz, D. (2011). Efek kedermawanan pebisnis dan csr. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.



Senin, 20 Oktober 2014

LDK & Malam Keakraban Mempererat Hubungan Mahasiswa Ilmu Kominikasi UPJ



Beberapa mahasiswi saat masih berada di UPJ menunggu keberangkatan

Tangerang Selatan, 20 Oktober 2014- Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) dengan program studi ilmu komunikasi berkerja sama dengan HIMAKOM 2014 mengadakan sebuah acara LDK sekaligus malam keakraban (makrab) pada tanggal 22 hingga 23 Agustus 2014. Acara tersebut diselenggarakan di Lubana Sengkol, diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi dari angkatan 2011, 2012, 2013, dan juga beberapa dosen sebagai penanggungjawab.
Tempat perkemahan mahasiswa UPJ di Lubana Sengkol 
Acara LDK diisi dengan pemberian materi tentang kepemimpinan dan juga games-games yang disiapkan oleh pihak Lubana Sengkol. Para peserta sangat bersemangat mengikuti rangkaian kegiatan yang telah disusun oleh panitia. Dapat dilihat ketika mereka berkeja sama untuk membangun tenda perkemahan, tanpa dibantu dan hanya diberikan petunjuk. Membuat tenda bertujuan agar para mahasiswa dan mahasiswi membentuk sebuah team yang kuat dan mandiri.

Foto bersama seluruh peserta 
Malam harinya adalah saat pelaksanaan api unggun, di mana malam keakraban berlangsung. Acara ini diselenggarakan di taman yang luas di sekitaran  perkemahan. Tasya salah satu peserta berkesan, "acara api unggun di makrab ini membantu mendekatkan antara senior dan junior, kita jadi seakan gak ada jarak, kaya keluarga aja gitu". Berbeda tanggapannya dengan Rika mahasiswi dari angkatan 2012 "aku sih nunggu pertukaran hadiah, jadi kita dari rumah emang disuruh nyiapin kado masing-masing terus kita saling tukeran deh pas makrab".

Besok paginya acara masih berlanjut dengan kegiatan games team building outdoor. Games ini membutuhkan semangat yang tinggi agar terciptanya kegigihan dan kekompakan untuk memenangkan pertandingan.

Mega mahasiswi ilkom angkatan 2012 sangat menyayangkan acara ini hanya diselenggarakan dua hari satu malam. Seperti kata pepatah yang ada 'time flies when you're having fun'. Terlihat para peserta sangat enjoy mengikuti serangkaian kegiatan ini. Acara LDK dan makrab ilkom UPJ 2014 ditutup dengan kontes foto selfie yang diperlombakan melalui media sosial Instagram

Selfieeee!

Universitas Pembangunan Jaya adalah sebuh universitas yang berada dikawasan Bintaro, Tangerang Selatan. UPJ memiliki 3 pilar, yaitu liberal arts, sustainable echo development, dan entrepreneuship, dengan 10 pilihan program studi yang ada.

ps: for more pics about this event. just click here

Thanks for reading,
Arsheilla 

Connect with us:
Facebook :Universitas Pembangunan Jaya
Twitter    :@UPJ_Bintaro














Selasa, 14 Oktober 2014

MAC Cosmetic & MAC AIDS Fund

Karena banyak yang memberikan pertanyaan di artikel sebelumnya, program CSR dari perusahaan mana yang paling baik, paling tepat, atau menarik?. Well.. saya mau mencoba untuk memberikan pendapat saya di sini melalui program CSR yang dijalankan oleh MAC Cosmetic. CSR yang dijalankan oleh MAC bukanlah yang paling baik, tepat, unik, ataupun menarik, karena hal-hal tersebut sesuai persepsi orang masing-masing. Namun, saya pribadi memiliki ketertarikan tersendiri dengan program ini. Jadi apa sih CSR yang dilakukan oleh perusahaan kosmetik asal Kanada ini?
MAC memiliki MAC AIDS Fund yaitu sebuah foundation yang sangat peduli dan berkonsentrasi terhadap isu-isu AIDS. MAC Cosmetic turun langsung untuk membantu dan meringankan beban orang-orang yang terkontaminasi virus HIV/AIDS di seluruh dunia. MAC AIDS Fund berdiri pada tahun 1994, sama dengan saat pertama kali diluncurkannya produk kecantikan lipstick dan lip gloss "viva glam". Seluruh hasil penjualan dari produk viva glam, sejak awal diluncurkan hingga saat ini dikerahkan untuk MAC AIDS Fund guna membantu menanggulangi masalah-masalah HIV/AIDS di seluruh dunia. Dana tersebut digunakan untuk charity kepada yayasan-yayasan AIDS, membuat campaign againts AIDS, event, atau program-progam lainnya. Untuk Indonesia, penyaluran donasi terakhir kali didapatkan oleh Yayasan Spirit Paramacitta pada tahun 2011 sejumlah Rp 208.200.000. Program CSR yang dilakukan oleh MAC Cosmetic terpusat di head quarter MAC yang berada di New York City- Amerika Serikat. Namun, MAC Cosmetic di seluruh dunia turut merekomendasikan yayasan-yayasan mana saja di negaranya yang patut untuk diberikan donasi dari MAC AIDS Fund.
Dapat dilihat dengan berdirinya MAC AIDS Fund, MAC Cosmetic telah menjalankan bentuk tanggung jawab sosialnya sesuai dengan ketentuan yang ada. Seperti yang di katakan oleh Holme dan Watt, dalam Ardianto dan Machfudz (2011, p.37) "CSR adalah komitmen berkelanjutan dari perusahaan yang berjalan secara etis dan memiliki kontribusi terhadap pembangunan ekonomi, untuk meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja dan keluarga mereka, dan juga komunitas lokal dan masyarakat luas." Dengan begitu, MAC AIDS Fund berkomitmen dari tahun 1994 hingga saat ini, menjalankan suatu pembangunan berkelanjutan untuk terus meninggakatkan kualitas hidup masyarakat internal dan eksternalnya secara luas dalam menanggulangi masalah-masalah HIV/AIDS di seluruh dunia. 


Refrensi:
Ardianto, E. & Machfudz, D. (2011). Efek kedermawanan pebisnis dan csr. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Fazriaty, W. (2011). Mac donasikan 200 juta untuk penderita hiv/aids. Diunggah pada 14 Oktober 2014, dari http://female.kompas.com/read/2011/12/01/16180780/MAC.Donasikan.200.Juta.untuk.Penderita.HIVAIDS





Rabu, 08 Oktober 2014

PR and CSR



Seperti yang kita tahu salah satu tugas seorang Public Relations (PR ) adalah membuat atau menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR). CSR dilakukan sebagai sebuah bentuk tanggung jawab sosial sebuah perusahaan terhadap lingkungan. Sebenarnya apa arti dari CSR itu?

Menurut Lord Holme dan Richard Watt, dalam Ardianto dan Machfudz (2011, p.37) 
"CSR adalah komitmen berkelanjutan dari perusahaan yang berjalan secara etis dan memiliki kontribusi terhadap pembangunan ekonomi, untuk meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja dan keluarga mereka, dan juga komunitas lokal dan masyarakat luas."
 
Komitmen berkelanjutan yang dimaksud tersebut adalah kegiatan CSR harus terus berlanjut dengan adanya periode seperti mingguan, bulanan, atau tahunan sesuai dengan program masing-masing. Kegiatan CSR tidak bisa hanya dilakukan satu kali kemudian program tersebut selesai.

Defini lain tentang CSR menurut Johnson & John, dalam Ardianto dan Machfudz (2011, p.37):
"CSR is about how companies manage the business processes to produce an overall positive impact to siciety."
Definisi tersebut pada intinya menjelaskan bagaimana perusahaan mengelola bisnisnya sehingga memiliki dampak positif untuk perusahaan tersebut dan lingkungannya.

 CSR semakin penting dengan adanya konsep sustainable development. Seperti yang dikatakan oleh Tanri Abeng yang dikutip dari Ardianto dan Machfudz (2011,37), yakni:
"Business's contribution to sustainable development and that corporate behavior must not only ensure returns to share holders, wages to employees, and products and services to consumers, but they must respond to society and environmental concerns and value."

Jadi jika ditarik kesimpulan dari apa yang yang saya pelajari di kelas tentang CSR, CSR adalah sebuah program pembangunan berkelanjutan yang dapat menunjang suatu komunitas terhadap suatu kemajuan, yang selalu mementingkan aspek manusia dan lingkungan.

Begitulah kira-kira pengertian sederhana tentang CSR. Jika kita memang berniat untuk menjadi seorang PR kita pastinya sudah harus siap untuk membuat dan menjalani program-program CSR.



Refrensi:
Ardianto, E. & Machfudz, D. (2011). Efek kedermawanan pebisnis dan csr. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
picture from: http://www.biologic.ie